14 July 2016

Augmented Reality


Lagi hangat-hangatnya nih Pokemon GO. Tapi kali ini saya tidak membahas pokemon GO. Nanti dikira promosi (hahaha). Yang akan saya bahas adalah teknologi Augmented Reality (AR) yang digunakan oleh niantic untuk pengembangan pokemon GO.

Apa sih Augmented Reality itu?
Augmented Reality sendiri merupakan suatu teknologi yang memungkinkan penggabungan objek maya 2D dan atau 3D ke lingkungan nyata dan memproyeksikan objek tersebut dalam waktu nyata. Oke ini jelas penjelasan dari wikipedia. Emang gak punya penjelasan lain apa?


Wah kalau penjelasan saya sendiri, tidak jauh beda karna saya pun dapat dari wikipedia dan forum-forum lainnya yang membahas AR ini. Dari penjelasan om wikipedia AR ini memproyeksikan objek maya ke dalam waktu nyata atau realtime. Jadi bukan membuat objek maya menjadi nyata. 

Masih bingung?
Oke langsung saja contohnya kalau kalian bermain pokemon GO saat bertemu dengan wild pokemon kalian akan disuguhkan tampilan dunia nyata yang ternyata ada pokemonnya pada android atau iphone kalian tapi saat melihat tidak melalui gadget kalian pokemonnya hilang. Karna AR memproyeksikan objek maya sehingga objek akan muncul hanya jika dilihat melalui gadget (yang support tentunya).


Augmented Reality mempunyai 2 tipe, marker based dan markerless. Pembahasannya mirip" skripsi nih. Wajar saja, ini skripsi saya yang saya ketik ulang dengan bahasa yang tidak formal. 

Oke kembali ke pembahasan, augmented reality mempunyai 2 tipe, marker based dan markerless.
Marker based, dimana objek maya akan ditampilkan ketika kamera menangkap atau mengindentifikasi pola yang telah didaftarkan ke dalam software.


Seperti yang bisa kalian lihat dibawah objek maya Bumblebee ada papan LJK yang menjepit kertas bergambar pola yang sudah saya daftarkan ke sofware yang saya gunakan. Sori memang gak keliatan, soalny ini foto setahun lalu dan memang untuk objeknya saya tampilkan pas diatas pola, sehingga menutupi pola.

Pola yang saya gunakan untuk memunculkan objek bumblebee seperti ini. 


Apa harus polanya memiliki garis hitam tebal di setiap sisi dan ditengahnya bertuliskan AR?
Tentu tidak, polanya bisa sembarang kalian, yang penting pola dapat dengan jelas di identifikasi saat di sasarkan oleh kamera. Kalian bisa juga menggunakan pecahan uang sebagai pola untuk memproyeksikan objek maya tersebut. Lagi-lagi pola pecahan uang adalah pola yang saya gunakan dalam skripsi saya. 

Memang seperti apa sih skripsinya kok sepertinya besar-besarkan?
Bukan membesar-besarkan, tapi saya lebih membanggakan usaha saya sendiri walau bisa dibilang gak ada apa apanya, tetapi bukan hasil orang lain yang mengerjakannya (uppss, no offense).

Maaf postingan ini bukan membahas skripsi saya, hahaha

Markerless, berbeda dengan marker based, augmented reality tipe ini tidak perlu menggunakan pola khusus yang didaftarkan dalam software untuk memproyeksikan objeknya. Menurut hasil surfing saya di internet, tipe ini mempunyai 2 teknik, yaitu Pose tracking dan Pattern Matching

Pose tracking bekerja dengan mengamati lingkungan yang static (tidak bergerak) dengan perangkat keras AR yang bergerak. Teknik ini dapat dilihat pada penerapan Global Positioning System (GPS), kompas dijital dan sensor. 

Pattern Matching mirip dengan tipe marker based, namun marker diganti dengan suatu gambar biasa. Berbeda dengan teknik pose tracking, cara kerja teknik pattern matching adalah dengan mengamati lingkingan nyata melalui pendeteksian pola dan orientasi gambar dengan perangkat keras AR yang tidak bergerak.

Dari penjelasan diatas, tipe yang digunakan dalam Pokemon GO adalah tipe markerless, pose tracking. Tentu ini semua hasil dari pencarian saya di forum-forum dan website yang mem-posting tentang augmented reality.

Oke sekian pembahasan yang tidak membantu tentang augmented reality ini. Jika ada hal yang kurang atau salah, mohon dimaafkan dan di koreksi.

Bonus. Belum rilis tapi sudah dimainin. hahahaha


0 comments: